Popular Post

Popular Posts

Posted by : Unknown Jumat, 12 Februari 2016

irgantara Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Dirgantara Indonesia (Persero)
Jenis BUMN / Perseroan Terbatas
Industri/jasa Dirgantara dan Pertahanan
Didirikan PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio
Jakarta, Indonesia
23 Agustus 1976

PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara
Jakarta, Indonesia
11 Oktober 1985

PT. Dirgantara Indonesia
Bandung, Indonesia
24 Agustus 2000
Kantor pusat Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Tokoh penting Budi Santoso
Produk Pesawat komersial
Pesawat militer
Komponen pesawat
Servis pesawat
Pertahanan
Pemilik Pemerintah Indonesia
Karyawan 3.720 (2004)
Anak perusahaan IPTN North America, Inc
PT Nusantara Turbin & Propulsi
PT General Electric Turbine Service
Situs web indonesian-aerospace.com
Gedung PT DI
PT. Dirgantara Indonesia (DI) (nama bahasa Inggris: Indonesian Aerospace Inc.) adalah industri pesawat terbang yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dan di wilayah Asia Tenggara. Perusahaan ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. DI didirikan pada 26 April 1976 dengan nama PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio dan BJ Habibie sebagai Presiden Direktur. Industri Pesawat Terbang Nurtanio kemudian berganti nama menjadi Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada 11 Oktober 1985. Setelah direstrukturisasi, IPTN kemudian berubah nama menjadi Dirgantara Indonesia pada 24 Agustus 2000.
Sikumbang, pesawat era Nurtanio
Dirgantara Indonesia tidak hanya memproduksi berbagai pesawat tetapi juga helikopter, senjata, menyediakan pelatihan dan jasa pemeliharaan (maintenance service) untuk mesin-mesin pesawat. Dirgantara Indonesia juga menjadi sub-kontraktor untuk industri-industri pesawat terbang besar di dunia seperti Boeing, Airbus, General Dynamic, Fokker dan lain sebagainya. Dirgantara Indonesia pernah mempunyai karyawan sampai 16 ribu orang. Karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia, Dirgantara Indonesia melakukan rasionalisasi karyawannya hingga menjadi berjumlah sekitar 4000 orang.
Pada awal hingga pertengahan tahun 2000-an Dirgantara Indonesia mulai menunjukkan kebangkitannya kembali, banyak pesanan dari luar negeri seperti Thailand, Malaysia, Brunei, Korea, Filipina dan lain-lain.[butuh rujukan] Meskipun begitu, karena dinilai tidak mampu membayar utang berupa kompensasi dan manfaat pensiun dan jaminan hari tua kepada mantan karyawannya, DI dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 4 September 2007.[1] Namun pada tanggal 24 Oktober 2007 keputusan pailit tersebut dibatalkan. [2].
Tahun 2012 merupakan momen kebangkitan Dirgantara Indonesia. Pada awal 2012 Dirgantara Indonesia berhasil mengirimkan 4 pesawat CN235 pesanan Korea Selatan. Selain itu Dirgantara Indonesia juga sedang berusaha menyelesaikan 3 pesawat CN235 pesanan TNI AL, dan 24 Heli Super Puma dari EUROCOPTER.
Selain beberapa pesawat tersebut Dirgantara Indonesia juga sedang menjajaki untuk membangun pesawat C295 (CN235 versi jumbo) dan N219, serta kerja sama dengan Korea Selatan dalam membangun pesawat tempur siluman KFX.

Daftar isi

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © aeronoutika - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -